Progres 74 Persen, Monumen Kapsul Waktu Rampung Oktober
Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan fisik Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Papua, telah mencapai 74 persen dan ditargetkan bisa rampung pada Oktober 2018.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan pembangunan tahap awal dilakukan pada 2016, berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp7 miliar.
Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp82,9 miliar melalui anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan kontraktor PT Nindya Karya.
Saat ini progres fisik telah mencapai 74 persen dan ditargetkan bisa rampung pada Oktober 2018," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (24/7).
Kapsul Waktu berisi mimpi dan harapan anak-anak Indonesia terhadap Indonesia pada 70 tahun mendatang yang dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Merauke, Papua pada Desember 2015.
Menurut Basuki, ide pembangunan monumen untuk menyimpan kapsul waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia 2015 lalu, dan akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang. Kebetulan saya hadir saat dimulai di Sabang dan ikut menerima di Kalimantan Timur dan Merauke.
"Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada tahun 2085," tuturnya.
Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah. Adapun, luas kawasan 2,5 hektar (ha), terdiri dari 1 ha area monumen dan 1,5 ha digunakan sebagai alun-alun.
Angka 17, 8, dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen. Monumen memiliki lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 m.
Lima akses masuk bangunan tugu kapsul juga memiliki arti yakni, lima suku asli Merauke yakni Malind, Muyu, Mandobo, Mappi dan Auyu yang menjaga tugu kapsul waktu.
Desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek Indonesia Yori Antar. Arsitektur monumen mengadopsi unsur budaya Papua, dimana Kapsul Waktu akan ditempatkan diatas bangunan tugu yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani. (lav/lav)
Sumber : Lavinda, CNN Indonesia | Selasa, 24/07/2018 12:19 WIB