Maret 2018, Dana Untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cair
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut pinjaman tahap pertama kereta cepat Jakarta-Bandung akan dicairkan sebesar US$500 juta atau sekitar Rp6,7 triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS) pada Maret 2018.
Pembangunan kereta cepat tersebut diperkirakan molor dan baru terealisasi pada Oktober 2020 atau 32 bulan setelah pembebasan lahan di Halim Perdanakusumah rampung pada bulan ini.
"Pencairan pertama dari China Development Bank (CDB) sekitar US$ 500 juta atau sekitar Rp 6 triliun. Sekarang belum dibutuhkan, karena masih menggunakan modal yang ada, yakni modal sendiri dari partner kami (China)," ujar Rini di Jakarta, Senin (19/2).
Rini menjelaskan total pinjaman dari CDB untuk proyek tersebut mencapai US$5,9 miliar atau sekitar Rp79,65 triliun. Pinjaman tersebut rencana akan dicairkan bertahap sesuai perkembangan proyek kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
KCIC merupakan perusahaan patungan antara empat BUMN, yakni KAI, Wijaya Karya, PTPN VIII dan Jasa Marga, dengan China Railways.
Saat ini, menurut Rini, pembebasan lahan sudah mencapai 55 km. Adapun total panjang jalur diperkirakan mencapai sekitar 142 km.
"Sekarang sedang pembebasan lahan di Halim, kemungkinan rampung bulan ini. Mudah-mudahan 32 bulan lagi (kereta cepat Jakarta Bandung) selesai," terang dia.
Rini mengakui, pembangunan proyek tersebut memang agak molor dari jadwal. Pasalnya, proses pembebasan lahan proyek tersebut sempat molor. Kendati demikian, ke depan, ia berharap proses konstruksi yang dijadwalkan 32 bulan ke depan bakal tepat waktu.
"Sekarang (proyek) sudah diserahkan ke kontraktornya termasuk kontraktor kami (BUMN) dan kontraktor China," tambah dia. (lav)
Sumber : Agustiyanti, CNN Indonesia | Senin, 19/02/2018 13:49 WIB